Langkah-langkah Pengindraan Jauh

Langkah-langkah pengindraan jauh - pada umumnya meliputi enam tahap. Secara garis besar, tahap-tahap tersebut diuraikan sebagai berikut.

1. Perumusan dan Tujuan
Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan, misalnya erosi tanah, penebangan hutan, dan pencemaran lingkungan. Masalah harus dirumuskan dengan jelas, karena hal itu merupakan landasan bagi penyusunan tujuan yang ingin dicapai.
2. Evaluasi Kemampuan
Setelah masalah dan tujuan dirumuskan dengan jelas, langkah berikutnya adalah penelitian terhadap kemampuan dalam pelaksanaannya. Yang perlu dinilai di antaranya kemampuan tim pelaksananya, alat dan perlengkapan, waktu, serta dana yang tersedia. Antara kemampuan dan tujuan harus sesuai. Bila tidak sesuai, kemampuan harus ditingkatkan atau tujuannya harus ditinjau kembali, misalnya dengan penyederhanaan masalah atau tujuan,

Hasil-hasil Pengindraan Jauh dan Manfaatnya

Hasil-hasil Pengindraan Jauh dan Manfaatnya - Baik diukur dari segi jumlah maupun segi frekuensinya, pada empat dasawarsa terakhir ini penggunaan pengindraan jauh menunjukkan adanya peningkatan yang sangat pesat.

Kenyataan ini tentunya dilandasi oleh berbagai alasan di antaranya seperti berikut ini.

1. Citra atau hasil rekamannya menggambarkan objek yang:
a. wujud dan letaknya mirip dengan sebenarnya;
b. relatif lengkap;
c. meliputi daerah yang luas; serta alat yang efektif
d. permanen.

Jenis citra tertentu dapat memperoleh gambar tiga dimensi apabila pengamatannya dilakukan dengan stereoskop.

2. Objek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentuk citra sehingga objek tersebut bisa dikenali.
3. Citra dapat dibuat secara cepat meskipun secara terestrial objeknya sukar dijelajahi.
4. Pengindraan jauh merupakan satu-satunya cara yang efektif untuk pemetaan daerah bencana.
5. Citra merupakan alat yang sangat efektif untuk memantau perubahan yang cepat, seperti pembukaan hutan, pemekaran kota, perubahan kualitas lingkungan, dan perluasan lahan garapan.

Memperoleh Data Geografi dari Foto udara

Memperoleh Data Geografi dari Foto udara - Pada foto udara ada beberapa keterangan yang telah tersedia, baik langsung maupun tidak langsung untuk membantu pengamatan

1. Beberapa Keterangan pada Foto Udara
Pada foto udara ada beberapa keterangan yang telah tersedia, baik langsung maupun tidak langsung untuk membantu pengamatan.
a. Skala foto udara yang diperoleh dengan:
1) menggunakan perbandingan antara jarak fokus kamera dengan tinggi terbang; 
2) membandingkan jarak titik-titik penting di atas foto dengan jarak sesungguhnya di lapangan, seperti antara tiangtiang listrik, ukuran satuan land use, dan sebagainya;
3) menghitung perbandingan jarak antara objek-objek tertentu di atas foto udara dengan di atas peta yang tepat yang sudah diketahui skalanya.
Perlu diperhatikan bahwa skala yang tepat hanya pada foto vertikal dan reliefnya tidak kuat. Jika menggunakan perbandingan antara fokus dengan tinggi terbang harus diperhatikan bahwa altimeter mengukur ketinggian itu mulai dari permukaan laut.

Mengamati Foto Udara

Mengamati Foto Udara - Tujuan utama mengamati foto udara adalah untuk menginterprestasikan foto udara. Dari foto udara itulah kita dapat membuat asumsi, analisis, dan kesimpulan sebagai suatu proses yang ilmiah dalam memperoleh informasi permukaan bumi yang berarti.

Alat yang digunakan untuk mengamati foto udara adalah stereoskop. Studinya disebut studi stereoskopis. Tujuan studinya adalah ingin memperoleh gambaran tiga dimensi dari daerah yang terdapat gambarannya di atas foto itu. Hal ini sebenarnya berlaku baik untuk interpretasi foto tegak atau miring, bahkan juga foto biasa yang memenuhi persyaratan.
Setiap pasang dari dua foto udara yang memungkinkan pandangan stereoskopis disebut pasangan stereo (stereo pair). Pasangan dari tiga foto yang memungkinkan diperoleh gambaran stereoskopis yang lengkap dari foto yang ditengah disebut stereo triplet. Istilah stereogram digunakan untuk menyebut sepasang foto yang sudah terpasang sebaik-baiknya sehingga siap untuk diamati secara stereoskopis dan dengan sendirinya memungkinkan diperoleh gambaran yang dimaksud.
Untuk keperluan studi ini diperlukan salah satu dari kedua macam lensa stereoskop di bawah ini.

Interpretasi Citra

Interpretasi Citra - adalah kegiatan mengenali objek pada citra dengan cara menganalisis dan kemudian menilai penting atau tidaknya objek tersebut. Pengenalan objek citra berdasarkan karakteristik tertentu yang disebut unsur interpretasi citra. Ada delapan interpretasi citra, di antaranya:
1. Rona/ Warna
Rona adalah tingkat kegelapan atau tingkat kecerahan objek pada citra.
Warna adalah wujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum sempit, lebih sempit dari spektrum nyata.
2. Tekstur
Tekstur adalah frekuensi perubahan rona pada citra yang dinyatakan dalam bentuk kasar, sedang, dan halus. Misalnya hutan bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang, dan semak bertekstrur halus.
3. Bentuk
Bentuk merupakan atribut yang jelas sehingga banyak objek yang dapat dikenali berdasarkan bentuknya. Seperti: jalan bentuknya memanjang sedangkan lapangan bola mempunyai bentuk lonjong.
4. Ukuran
Ukuran adalah ciri objek berupa jarak, luas, tinggi lereng, dan volume. Ukuran objek pada citra berupa skala.

Pengindraan Jauh

Pengindraan Jauh - Suatu ilmu, seni, dan teknik dalam usaha mengetahui benda, dan gejala dengan cara menganalisis objek dan arah tanpa adanya kontak langsung dengan benda, gejala, dan objek yang dikaji. 

Pengambilan data dalam pengindraan jauh dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan sensor buatan. Tidak adanya kontak dengan objek yang dikaji maka pengindraan dilakukan dari jarak jauh sehingga disebut pengindraan jauh.
Ada beberapa istilah dalam bahasa asing yang sering digunakan untuk pengindraan jauh. Di negara Inggris, pengindraan jauh dikenal dengan remote sensing, di negara Prancis dikenal dengan teledection, di negara Spanyol disebut sensoria remote, di negara Jerman disebut femerkundung, dan di negara Rusia disebut distansionaya. Di Indonesia pengindraan jauh lebih dikenal dengan remote sensing.

Membuat Peta

Membuat Peta - Syarat-syarat Membuat Peta ada beberapa syarat yang harus kita perhatikan dalam membuat peta agar dapat dibawa dan dipergunakan sesuai dengan tujuan

1. Syarat-syarat Membuat Peta
Ada beberapa syarat yang harus kita perhatikan dalam membuat peta agar dapat dibawa dan dipergunakan sesuai dengan tujuan.  Syaratsyarat itu ialah sebagai berikut.
a) Arahnya benar dan tepat. Biasanya arah utara ditempatkan pada bagian atas.
b) Jarak yang benar, sesuai dengan skala yang telah ditetapkan.
c) Bentuk yang benar, mendekati atau konform dengan yang sesungguhnya.
d) Luasnya benar atau sama (mendekati) dengan luas yang sesungguhnya.
e) Ada keterangan singkat (legenda) mengenai keadaan peta tersebut.
Membuat Peta

Proyeksi Peta dan Skala Peta

Proyeksi Peta dan Skala Peta - Proyeksi peta ialah cara pemindahan lintang/ bujur yang terdapat pada lengkung permukaan bumi ke bidang datar

1. Pengertian
Proyeksi peta ialah cara pemindahan lintang/ bujur yang terdapat pada lengkung permukaan bumi ke bidang datar. Ada beberapa ketentuan umum yang harus diperhatikan dalam proyeksi peta yaitu:
a) bentuk yang diubah harus tetap,
b) luas permukaan yang diubah harus tetap,
c) jarak antara satu titik dengan titik lain di atas permukaan yang diubah harus tetap, serta
d) sebuah peta yang diubah tidak boleh mengalami penyimpangan arah.
Dengan demikian, pada prinsipnya bahwa dengan proyeksi peta diharapkan penggambaran permukaan bumi ke dalam peta tidak terlalu menyimpang dari aslinya, atau dapat mendekati bentuk yang sebenarnya.

Jenis-jenis Peta

Jenis-jenis PetaMenurut jenisnya, peta dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut.

a. Jenis Peta Berdasarkan Skalanya

1) Peta teknik/kadaster, yaitu peta yang berskala 1 : 100 s.d. 1 : 5000.

2) Peta berskala besar, 1 : 5.000 s.d. 1 : 250.000.

3) Peta berskala medium, 1 : 250.000 s.d. 1 : 500.000. 4) Peta berskala kecil, 1 : 500.000 s.d. 1.000.000.

b. Jenis Peta Berdasarkan Keadaan Objek

1) Peta dinamik, yaitu peta yang menggambarkan labil atau meningkat. Misalnya peta transmigrasi atau urbanisasi, peta aliran sungai, peta perluasan tambang, dan sebagainya.

2) Peta stasioner, yaitu peta yang menggambarkan keadaan stabil atau tetap. Misalnya, peta tanah, peta wilayah, peta geologi, dan sebagainya.

Pengertian dan Jenis-jenis Peta

Pengertian dan Jenis-jenis Peta - Peta ialah gambaran permukaan bumi yang lebih terperinci dan diperkecil menurut ukuran geometris pada suatu bidang datar sebagaimana penampakannya dari atas

1.Pengertian
Peta ialah gambaran permukaan bumi yang lebih terperinci dan diperkecil menurut ukuran geometris pada suatu bidang datar sebagaimana penampakannya dari atas. Secara umum, peta berfungsi untuk:
a) menunjukkan lokasi pada permukaan bumi;
b) menggambarkan luas dan bentuk berbagai gejala, baik gejala alamiah maupun gejala insaniah;
c) menentukan arah serta jarak suatu tempat;
d) menunjukkan ketinggian atau kemiringan suatu tempat;
e) menyajikan persebaran sifat-sifat alami dan nonalami;
f) melukiskan luas dan pola;
g) memungkinkan pengambilan kesimpulan dari data atau informasi yang tersaji, serta;
h) memperlihatkan gerak perubahan dan prediksi dari pertukaran barang-barang persebaran aktivitas industri, arus produksi, mobilitas manusia, dan sebagainya.

Visual Study. Diberdayakan oleh Blogger.